www.puang.com<
 
# HOME
# ABOUT
# CONTACT
# PORTOFOLIO
# TOKOKu
# WHOIS
 
www.puang.com
Aquaponic dalam baskom
Bercocok tanam dengan media kerikil
Selasa, 25 November 2014 | Photo 11,657 kali | comment (FB)
 
Photo

 
Aquponic Mr.Puang dalam baskom bekas
"
Tanamannya tumbuh sehat karena mendapatkan pasokan nutrisi dari limbah ikan.
"
Setelah lama menyimpan keinginan dalam hati untuk bercocok tanam di lahan yang saat ini nganggur bukan karena tidak bisa bercocok tanam melainkan malas bila harus terjun langsung untuk mencangkul ataupun membersihkan lahan.

Alasan diatas sebenarnya seh klise karena penulis emang rada-rada pemalas hehehhe.. (kayak nya bukan rada-rada lagi neh wkwkwkwk....)  tapi memang itu yang penulis rasakan, karena dengan bercocok tanam secara konvensional penulis rasa tidak cocok disamping dengan kesibukan di bidang IT yang sering butuh begadang sehingga tenaga untuk bercocok tanam sudah terkuras habis...

Baru-baru ini pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, lho apa hubungannya ? tentu saja berhubungan karena dengan naiknya harga BBM tentu saja akan menimbulkan efek domino pada kenaikan harga-harga bahan pokok lainnya...

Untuk bercocok tanam yang awalnya sudah setengah-setengah ditambah lagi dengan naikknya harga barang termasuk pupuk dan kebutuhan bercocok tanam lainnya akhirnya penulis semakin malas deh...

Tapi dari hasil surfung beberapa hari lalu dan melihat serta mendownload video tutorial dan pengalaman orang-orang di internet tentang bercocok tanam sambil memelihara ikan dengan media tanam bukan tanah dan tidak membutuhkan kegiatan pemupukan secara konvensional akhirnya ketemu solusi untuk menyalurkan keinginan bercocok tanam dengan metode AQUAPONIC.

Apakah itu AQUAPONIC ? anda tentu saja dapat mencari jawaban secara detail dan lebih gamblang melalui bantuan google, tetapi secara umum AQUAPONIC adalah metode bercocok tanam terutama sayuran, tomat lombok dan semacamnya yang telah dilakukan oleh para pencinta HYDROPONIC (kalau yg ini search aja ya kayak nya udah pada tau...) dan beternak ikan secara bersamaan.

Penulis telah melakukan percobaan dengan menanam sawi bakso (disemaikan dari bibit yang dibeli ditoko pertanian), lombok (bibit yang sudah disemaikan dan dari halaman rumah keluarga yang dicomot hehehe) dan tomat (ini juga berasal dari halaman keluarga ...)

Penampakan awal

Media tanam masih kosong untuk ujicoba dan Media ikannya yaitu baskom warna hijau berisi sekitar 23 ekor anak ikan nila ukuran 3 - 4 cm hasil beli di Balai Benih Ikan Perikanan.



Setelah beberapa hari proses ujicoba bell siphon agar diketahui apakah berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak ada bocor pada baskom media tanamnya soalnya baskomnya hasil solder bekas baskom pecah punya mertua wkwkwk...



Penampakan ikan nila yang masih kecil-kecil dan telah mati 2 ekor dan seekor lagi sedang mengalami stress berat kemungkinan karena proses adaptasi tempat baru dan bakteri yang dibutuhkan oleh ikan belum terbentuk secara sempurna. dan akhirnya beberapa hari kemudian mati lagi seekor.. :( tapi yang lainnya sepertinya dapat beradaptasi dengan baik.



Karena pertimbangan keamanan soalnya ada sikecil yang selalu pengen nyebur ke kolam ikan dan kebutuhan matahari untuk tanaman akhir nya di relokasi ke teras rumah atas (Rumah model rumah panggung kayu)



setelah direlokasi ternyata lokasinya tempat lalu lalang kucing-kucing yang ada terpaksa baskom kolam ikannya musti diamankan, ditutup aja pake asbes atau apa saja yang penting ikannya aman dari kucing garong.

Penampakan bell siphon yang dibuat dari botol bekas minuman dan disambungkan ke pipa untuk saluran air kembali ke kolam ikan



Bibit sawi yang telah disemaikan di bekas media semai lombok setelah tumbuh 2-3 lembar daunnya dipindahkan ke gelas plastik dengan media tanam kerikil kecil (nggak pake tanah lagi lho...)



Di baskom media tanammnya masih kurang kerikilnya, harusnya kerikil sebanyak dan setinggi batas air tertinggi dan kalau bisa 1 inchi di atas permukaan air tertinggi pada saat baskom media tanam terisi penuh oleh air dari kolam ikam.

Penampakan pada malam hari setelah diberi lampu untuk melanjutkan proses fotosintesi pada malam hari sehingga tanaman tumbuh lebih sehat lebih cepat berbunga.



Setelah memasuki minggu k-3 kayaknya tanamannya tumbuh dengan subur dan ikan nilanya sudah mulai agak besar dan anak-anak termasuk sikecil yang masih berusia 1,5 tahun sangat senang memberi makan ikan bahkan dalam sehari bisa berkali-kali tapi sedikit-sedikit asal jangan kebanyakan ntar ikannya mules hehehhe....



Metode AQUAPONIC ini jelas bisa menjadi solusi ditengah krisis air bersih yang sedang melanda negeri kita terlebih pada musin kemarau, kebutuhan air untuk beternak dan bercocok tanam dengan metode aquaponic hanya 10 % dari dari total kebutuhan bercocok tanam dan atau beternak ikan secara konvensional.

Dengan metode ini, kita sudah tidak pelu lagi memberi pupuk pada tanaman kita dan air kolam ikan tidak perlu sering dikuras untuk dibersihkan sebagai mestinya kolam ikan pada umumnya karena air kolam ikan akan di alirkan ke media tanam untuk memberikan nutrisi pada tanaman dan kemudian menyaring sisa kotoran ikan dan selanjutnya air kembali ke kolam ikan dengan sistem auto siphon atau otomatis terkuras atau kembali ke kolam ikan yang berada dibawah media tanam tersebut.

Demikian sekelumit usaha bercocok tanam penulis yang merupakan ajang experimen untuk proses real selanjutnya.
 
Thumbs Up 2  | Thumbs Down 0
 
Informasi Lainnya
- Mie Instant SHIN RAMYUN HALAL ?
- Lelang Batu Bacan Doko
- Nonton Pertandingan Piala Dunia 2022 Online
- 6 Mobil Internet Siap Sukseskan Kemah Budaya Nasional
- PANDI Hapus Aturan Penamaan Domain Apapun.ID
 
KOMENTAR
- no comment yet ! -
 
+ Tambah Komentar
Nama :
Email :
Komentar :
   
Verifikasi kode :
    No ADS, Spam or Flood please... !
   

 
 

v
HTML v CSS
® 2000 - 2025 © puangDOTcom - All right reserved.